4 Fondasi Computational Thingking (CT) & Contohnya dalam Kehidupan
A. DEFINISI
Computational Thinking (CT) adalah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam menentukan/memilih solusi yang efektif, efisien, optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi (solusi) tersebut. CT adalah pendekatan untuk memformulasikan/memecahkan persoalan dan berstrategi dalam menentukan/memilih solusi yang efektif, efisien, optimal yang disertai dengan cara proses informasi oleh manusia ataupun computer.
B. FONDASI COMPUTATIONAL THINKING (CT)
CT memiliki empat fondasi yang menjadi landasan pemecahan persoalan yaitu dekomposisi (decomposition), algoritma (algorithm), pengenalan pola (pattern recognition), dan abstraksi (abstraction). Berikut penjelasan empat fondasi CT.
![]() |
create by canva.com |
1. Dekomposisi
Dekomposisi adalah pembagian persoalan ke dalam beberapa sub-persoalan yang lebih kecil.
2. Pengenalan Pola
Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan. Jika seseorang telah berkali-kali menyelesaikan persoalan, diharapkan dapat menemukan pola dari persoalan-persoalan sejenis dan juga pola dari solusi-solusi yang dirancang/diimplementasikan. Pengenalan pola dapat ebrupa ciri-ciri dan informasi yang lengkap
3. Abstraksi
Abstraksi adalah proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu persoalan. Abstraksi juga dapat dipahami sebagai proses menyederhanakan sesuatu yang kompleks dengan menyembunyikan detail yang tidak perlu dan hanya menampilkan informasi yang penting. Dengan abstraksi, kita bisa fokus pada hal-hal yang penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan.Contohnya kita hendak membuat jaring-jaring bangun ruang kubus. Jaring-jaring kubus ini adalah abstraksi. Kita mengabaikan bagaimana jaring-jaring bangun lainnya, seperti balok, prisma, dll.
4. Algoritma
Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan. Algoritma harus disusun dengan jelas, runtut, lengkap, efisien, dan tidak menyalahi batasan-batasan dalam persoalan tersebut
C. JENIS PERSOALAN YANG DAPAT MENGGUNAKAN CT
Permasalahan dan persoalan memiliki makna yang berbeda. Dalam penggunaan CT, kita perlu menggunakan persoalan untuk dicarikan solusinya yang efektif. Permasalahan adalah sesuatu yang masih bersifat umum, sedangkan persoalan lebih mengerucut lagi. Permasalahan adalah gejala-gejala yang tampak di permukaan, sedangkan persoalan adalah penyebab atau akar permasalahan yang “paling potensial” menyebabkan timbulnya gejala-gejala tadi.
Contohnya adalah seseorang yang punya masalah kesehatan, yaitu sakit kepala. Sakit kepala itu adalah gejala yang timbul ke permukaan. Akar masalahnya bisa bermacam-macam, misalnya sakit kepala karena kurang tidur, sakit gigi, tumor otak, atau lainnya. Akar masalah inilah yang disebut sebagai persoalan yang perlu dicarikan solusinya. Solusi untuk sakit kepala karena kurang tidur tentu berbeda dengan solusi sakit kepala karena sakit gigi atau tumor otak. Penyelesaian persoalan atau problem solving ini berkaitan dengan banyak hal, misalnya strategi dan resources/sumber daya yang tersedia. Kita perlu mencari penyelesaian yang efektif dan efisien untuk hasil yang optimal.
D. PERBEDAAN EFEKTIF, EFISIEN, DAN OPTIMAL
1. Efektif (manjur) berhubungan dengan melakukan sesuatu yang memberikan efek untuk persoalan yang dihadapi. Misalnya, diketahui sakit kepala yang dirasakan ternyata karena sakit gigi. Solusi yang efektif adalah datang ke dokter gigi, bukan sekedar tidur.
2. Efisien (hemat waktu) berhubungan dengan strategi (cara) dan sumber daya (resources/alat). Misalnya, seseorang ingin memasak dua porsi mie instan kuah. Kalau ia memilih panci yang akan digunakan adalah panci yang biasa digunakan untuk memasak 20 porsi mie instan, solusi tersebut menjadi kurang efisien. Mie memang tetap dapat dimasak, tapi terjadi pemborosan air dan gas.
3. Optimal (hasil) itu terkait dengan kondisi/constraint tertentu. Misalnya, untuk menentukan makanan yang akan dipilih, terdapat empat variabel, yaitu rasa (enak atau tidak enak), sehat, ukuran porsi, dan harga. Solusi yang optimal untuk memilih makanan, bergantung pada subjek dari solusi tersebut. Contoh: bagi orang yang punya masalah kesehatan, makanan yang optimal bagi kondisinya adalah makanan yang sehat (misalnya rendah gula bagi orang yang diabetes, rendah garam bagi orang yang darah tinggi). Makanan yang sehat terkadang kurang enak dan mahal. Sedangkan bagi anak muda yang sehat, makanan yang optimal adalah makanan yang banyak porsinya dan mungkin murah.
E. DISPOSISI PEMBELAJARAN
Disposisi Pembelajaran
1. Kemampuan
Untuk pembentukan disposisi, tentu diperlukan kemampuan yang diperlukan pada bidang tertentu. Sebagai contoh, untuk membuat keputusan, diperlukan kemampuan untuk mempertimbangkan pro dan kontra untuk setiap pilihan yang ada.
2. Motivasi
Untuk dapat memikirkan suatu hal dengan serius, tidak cukup kemampuan saja, tapi diperlukan juga motivasi untuk menggunakan kemampuan tersebut. Sebagai contoh, untuk membuat keputusan, diperlukan motivasi untuk mau mempertimbangkan pro dan kontra untuk setiap pilihan yang ada.
3. Sensitivitas
Selain kemampuan dan motivasi, diperlukan juga sensitivitas akan saat yang tepat untuk menggunakan kemampuan berpikir tersebut. Sebagai contoh, untuk membuat keputusan, diperlukan kepekaan akan pentingnya pertimbangan pro dan kontra dari setiap pilihan yang ada. disposisi dapat diartikan sebagai kesiagaan seseorang untuk mengaplikasikan sebuah konsep pada momen ketika konsep tersebut diperlukan.
F. PENERAPAN CT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Dekomposisi (Pemisahan Masalah)
Saat menyelesaikan pekerjaan yang kompleks, seperti mencuci baju, kita dapat memecah tugas menjadi beberapa langkah, seperti memilah baju berdasarkan jenis kain dan kekotorannya, menyiapkan sabun cuci, dan mencuci dengan teknik tertentu. Manfaatnya adalah membantu mengelola proses yang rumit menjadi lebih sederhana dan terorganisir.
2. Pengenalan Pola
Ketika membuat makanan setiap hari, kita mengenali pola menu yang dibuat, seperti kebutuhan yang tersedia, kandungan gizi yang wajib ada, dan waktu pembuatan. Manfaatnya adalah membantu merencanakan menu secara berkelanjutan. Kita oerlu memasukkan ciri-ciri atau informasi sebanyak-banyaknya.
3. Abstraksi
Ketika kita menjelaskan cara membuat mie instan pada orang lain, kita hanya menjelaskan hal-hal penting, seperti rebus mie hingga lunak sekitar 3 menit, lalu campur dengan bumbu, tanpa menjelaskan setiap detail kecil. Manfaatnya adalah mempermudah penyampaian informasi tanpa membingungkan.
4. Desain Algoritma
Saat kita ingin mencapai sekolah dengan cepat, kita dapat merancang langkah-langkah, seperti memilih rute tercepat, memastikan kesiapan kendaraan, dan memutuskan jenis kendaraan yang dipilih. Manfaatnya adalah membantu membuat keputusan yang efisien dan logis.
G. UNGGAHAN ARTEFAK
Itulah 4 fondasi Computational Thingking (CT) & contohnya dalam kehidupan.