10 Instrumen Asesmen & Teknik Asesmen | Kelebihan & Kekurangannya
Setiap instrumen memiliki teknik asesmen yang berbeda satu sama lain. Instrumen adalah alat, sedangkan teknik adalah caranya. Berikut 10 instrumen asesmen dan teknik asesmen beserta kelebihan dan kekurangannya. Contohnya sebagai berikut.
Instrumen dengan macam-macam teknik asesmennya
- Observasi = Lembar observasi (rubrik penilaian
sikap, catatan anekdot)
- Tanya Jawab = Daftar pertanyaan, catatan reflektif
- Jurnal Reflektif = Buku jurnal atau format digital
refleksi
- Kuis Singkat = Lembar soal (pilihan ganda, isian, benar/salah)
- Tes Tertulis = Lembar soal ujian (pilihan ganda,
esai)
- Proyek = Rubrik penilaian proyek (kriteria
kejelasan, kreativitas, ketepatan waktu)
- Portofolio = Kumpulan hasil karya siswa (laporan,
esai, gambar)
- Ujian Praktik = Lembar observasi keterampilan (rubrik penilaian praktik, daftar cek kompetensi)
- Tes Pra-Pembelajaran = Lembar soal diagnostik
- Wawancara Individu = Pedoman wawancara
- Kuesioner atau Angket = Formulir kuesioner dengan skala likert atau pilihan ganda
- Penilaian Diri (Self-Assessment) = Lembar refleksi diri, skala penilaian diri
- Penilaian Sebaya (Peer-Assessment) = Lembar penilaian teman sejawat
- Studi Kasus = Lembar analisis studi kasus
- Simulasi dan Role-Play = Rubrik penilaian performa
TEKNIK ASESMEN
Teknik Asesmen |
Kelebihan |
Kekurangan |
Observasi |
● Dapat menilai keterampilan dan sikap secara langsung
melalui pengamatan observer. ● Dapat melihat sikap peserta didik dalam situasi nyata.
Contohnya ekspresi anak yang kebingungan.
● Tidak memerlukan alat khusus. |
● Rawan menilai secara subjektif, sehingga perlu rubrik
dengan indikator yang jelas. ● Memerlukan pengamatan yang jeli untuk semua peserta didik ● Memerlukan waktu dan konsistensi dalam pencatatan. ● Sulit dilakukan dalam kelas dengan jumlah siswa
besar. |
Kuis Singkat |
● Cepat, mudah, dan hasil terukur jelas. ● Memberikan gambaran langsung tentang pemahaman peserta
didik. ● Dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
belajar. |
● Tidak dapat mengukur tingkat berpikir kritis. ● Dapat mengintimidasi peserta didik. ● Tidak dapat melihat pemahaman secara utuh peserta
didik. |
Tanya Jawab |
● Dapat mengukur pemahaman secara langsung. ● Dapat digunakan untuk pemantik cara berpikir kritis. ● Meningkatkan keterlibatan peserta didik. |
● Tidak semua peserta didik percaya diri untuk menjawab
pertanyaan secara lisan. ● Memerlukan waktu lama.
● Sulit dilakukan pencatatan jawaban yang baik. |
Wawancara |
● Dapat menggali informasi secara mendalam. ● Dapat melalukan umpan balik secara langsung. ● Dapat membantu kesulitan mengetahui dan kebutuhan belajar
peserta didik. ● Waktunya fleksibel |
● Membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk kelas
besar. ● Bisa subjektif tergantung cara pewawancara menggali
informasi. ● Tidak selalu nyaman bagi peserta didik yang pemalu atau
kurang ekspresif. ● Triangulasi |
Tes Tertulis |
● Mudah dilakukan dalam skala besar. ● Dapat mencakup banyak materi dalam satu waktu. ● Mudah dibandingkan hasilnya antar peserta didik. |
● Tidak selalu mencerminkan pemahaman konseptual yang
mendalam. ● Rentan salah dalam mengoreksi. ● Tidak menggambarkan kemampuan/keterampilan lain |
Portofolio |
● Dapat memberikan gambaran perkembangan peserta didik
secara berekelanjutan ● Meningkatkan pemahaman peserta didik ● Memfasilitasi peserta didik untuk menuangkan kreativitas
mereka ● Bisa digunakan untuk refleksi diri dan evaluasi |
● Membutuhkan waktu lama untuk penilaian. ● Tidak ada kriteria tertentu dalam penilaian ● Memerlukan sistem penyimpanan yang rapi. |
Proyek |
● Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah. ● Peserta didik lebih terlibat aktif dalam pembelajaran ● Mengembangkan keterampilan berkolaborasi karena banyak
melibatkan kegiatan kelompok ● Membantu peserta didik menerapkan konsep dalam situasi
nyata. |
● Membutuhkan waktu lama untuk penyelesaian. ● Sering membutuhkan sumber daya tambahan. ● Sulit dalam pemberian nilai secara adil ● Tidak mengetahui kemampuan setiap peserta didik |
Tes Pra-Pembelajaran |
● Mengetahui tingkat pemahaman awal peserta didik. ● Membantu guru dalam penyusunan rancangan pembelajaran yang
sesuai karakteristik peserta didik. ● Meningkatkan kesadaran peserta didik tentang materi yang
akan dipelajari. |
● Membutuhkan waktu tambahan ● Membuat peserta didik kurang percaya diri apabila hasilnya
rendah ● Rentan terhadap jawaban acak jika peserta didik kurang
serius. |
Angket |
● Membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk proses
pengumpulan data ● Dapat digunakan untuk menilai aspek sikap dan pendapat
secara luas. ● Mudah diberikan kepada banyak peserta didik
sekaligus. ● Data bisa dikumpulkan dan dianalisis secara
kuantitatif. |
● Kemungkinan jawaban tidak jujur dan asal-asalan ● Bisa salah diinterpretasikan jika pertanyaannya kurang
jelas. ● Kurang efektif untuk menggali pemahaman mendalam. |
Penilaian Diri |
● Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang kekuatan dan
kelemahan mereka ● Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
mereka ● Membantu mengembangkan tanggung jawab peserta didik. |
● Menyebabkan ketidaksesuaian antara cara individu melihat
diri mereka dan bagaimana orang lain menilai mereka ● Membutuhkan bimbingan agar peserta didik bisa menilai
secara objektif. ● Tidak selalu mencerminkan kemampuan sebenarnya. |
Penilaian Sebaya |
● Meningkatkan kemampuan dalam menilai dan bekerja sama. ● Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk saling
berbagi pembelajaran. ● Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
kelompok. |
● Dapat bersifat subjektif atau dipengaruhi oleh hubungan
pertemanan ● Tidak semua peserta didik mampu memberikan penilaian
secara objektif. ● Membutuhkan pedoman atau rubrik yang jelas agar hasil
penilaian lebih adil. |
Studi Kasus |
● Mengasah kemampuan dalam menganalisis serta berpikir
kritis. ● Mengaitkan konsep teori dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. ● Membantu peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam terhadap suatu materi. |
● Memerlukan waktu yang cukup untuk melakukan analisis
secara mendalam. ● Membutuhkan referensi atau sumber belajar yang sesuai. ● Penilaian dapat menjadi tantangan jika tingkat pemahaman
peserta didik beragam. |
Simulasi |
● Membantu peserta didik mengasah keterampilan yang dapat
diterapkan dalam situasi nyata. ● Membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif. ● Sesuai untuk menilai kemampuan sosial serta keterampilan
teknis. |
● Memerlukan banyak bahan dan persiapan yang matang. ● Tidak selalu menggambarkan kondisi nyata dengan sempurna. ● Membutuhkan pendidik dan fasilitator yang memiliki
keahlian memadai. |
INSTRUMEN ASESMEN
Instrumen Asesmen |
Kelebihan |
Kekurangan |
Rubrik Penilaian Sikap |
● Memberikan panduan yang terstruktur dalam menilai perilaku
peserta didik. ● Membantu meningkatkan objektivitas dalam proses penilaian
sikap. ● Dapat diterapkan dalam berbagai konteks pembelajaran. |
● Menilai aspek sikap yang bersifat abstrak dan kompleks
bisa menjadi tantangan. ● Beresiko terpengaruh oleh subjektivitas pengamat jika
tidak diterapkan dengan cermat. ● Memerlukan waktu yang cukup dalam penyusunan rubrik yang
tepat dan efektif. |
Rubrik Penilaian Performa |
● Mengevaluasi keterampilan secara menyeluruh dengan
menggunakan kriteria yang yang terstruktur. ● Membantu peserta didik memahami standar yang diharapkan
dalam pencapaian performa. ● Meminimalkan ketidakadilan dalam proses penilaian. |
● Memerlukan waktu dalam merancang dan mengimplementasikan
rubrik penilaian. ● Dapat bersifat subjektif jika tidak terdapat standar yang
disepakati secara jelas. ● Tidak selalu dapat menangkap aspek spontan dalam kinerja
peserta didik. |
Rubrik Penilaian Proyek |
● Memudahkan penilaian proyek yang kompleks. ● Membantu peserta didik mengetahui standar yang harus
dicapai. ● Dapat digunakan sebagai alat refleksi bagi peserta
didik. |
● Membutuhkan rubrik yang detail agar penilaian adil dan
konsisten. ● Penilaian bisa dipengaruhi oleh faktor non-akademik
seperti kreativitas ● Membutuhkan waktu lama untuk menilai proyek satu per
satu. |
Rubrik Penilaian Praktik |
● Memudahkan dalam menilai keterampilan praktik secara
objektif. ● Memudahkan guru dalam menilai berbagai aspek keterampilan
teknis. ● Dapat digunakan untuk berbagai jenis keterampilan. |
● Membutuhkan pelatihan bagi guru untuk menerapkan rubrik
secara konsisten. ● Bisa memakan waktu dalam proses penilaian langsung. |
Laporan Portofolio |
● Menunjukkan perkembangan peserta didik secara
menyeluruh. ● Mengakomodasi berbagai gaya belajar dan keterampilan. ● Bisa digunakan sebagai alat refleksi bagi peserta didik
dan guru. |
● Membutuhkan sistem
penyimpanan yang rapi dan terorganisir.
● Sulit dalam membandingkan antar peserta didik secara
objektif. |
Catatan Anekdotal |
● Menggambarkan perilaku peserta didik secara alami. ● Bisa digunakan untuk melihat pola perkembangan peserta
didik. ● Fleksibel dan bisa digunakan dalam berbagai konteks. |
●
Rentan terhadap subjektivitas
pengamat. ●
Sulit untuk dianalisis dalam jumlah
besar. ●
Tidak selalu mencerminkan kemampuan
akademik secara langsung. |
Daftar Pertanyaan |
● Mudah disiapkan dan digunakan dalam asesmen. ● Dapat mengukur pemahaman dan pendapat peserta didik. ● Fleksibel untuk berbagai jenis asesmen (tertulis,
wawancara, diskusi). |
●
Jawaban bisa dipengaruhi oleh
subjektivitas peserta didik. ●
Tidak selalu menggambarkan pemahaman
mendalam jika pertanyaan tidak dirancang dengan baik. ●
Bisa menimbulkan kebingungan jika
pertanyaan kurang jelas. |
Soal Pilihan Ganda |
● Mudah dalam melakukan koreksi secara objektif. ● Efisien karena dapat dikerjakan dengan cepat dan mudah
sehingga bisa menghemat waktu. ● Dapat digunakan untuk ujian dalam skala besar. |
● Tidak mengukur kemampuan berfikir kritis. ● Bisa ditebak jawabannya meskipun tidak memahami materi
yang dipelajari. ● Sulit membuat soal yang benar-benar baik dan
menantang. |
Soal Isian Singkat |
● Mengurangi kemungkinan menebak jawaban. ● Mudah dikoreksi dan memberikan gambaran singkat tentang
pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. ● Kemungkinan kecil terjadinya ambiguitas dalam pilihan
jawaban, sehingga memudahkan untuk memberikan penilaian yang akurat. |
● Tidak selalu mengukur pemahaman yang lebih dalam/berfikir
kritis. ● Bisa memiliki variasi jawaban yang sulit untuk dinilai
secara objektif. ● Memerlukan ketelitian dalam penyusunan soal. |
Soal Uraian |
● Mengukur pemahaman mendalam dan kemampuan berpikir
kritis. ● Memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam
menyampaikan jawaban sesuai dengan pemahamannya terkait materi. ● Cocok digunakan untuk menguji keterampilan analisis dan
sintesis. |
● Memakan waktu lebih lama untuk pengoreksian. ● Penilaian bisa subjektif jika tidak ada rubrik yang jelas
karena jika ada jawaban yang benar tetapi tidak ditulis dengan tepat, maka
pengoreksi mungkin kesulitan dalam menentukan keakuratan jawaban. ● Peserta didik bisa mengalami kesulitan dalam mengorganisir
jawaban. |
Soal Benar-Salah |
● Mudah dibuat dan dikoreksi. ● Cocok digunakan untuk menilai pengetahuan tingkat dasar
peserta didik. ● Bisa digunakan dalam asesmen formatif singkat. |
● Memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menebak jawaban. ● Tidak cocok untuk mengukur keterampilan analisis. ● Keterbatasan dalam mengukur pemahaman mendalam. |
Lembar refleksi diri |
● Membantu peserta didik memahami kelebihan dan kekurangan
mereka sendiri/ mendorong kesadaran diri.
● Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memberikan
ruang untuk peserta didik berekspresi. ● Meningkatkan kesadaran peserta didik tentang proses
belajar mereka. |
● Terjadinya subjektivitas dalam melakukan penilaian. ● Tidak semua peserta didik mampu merefleksikan dirinya
sendiri dengan jujur. ● Kesulitan dalam penyusunan refleksi yang berkualitas
karena tidak semua materi sesuai untuk direfleksi. |
Skala penilaian diri |
● Melatih peserta didik untuk mengungkapkan pendapat dan
aspirasi ● Membantu guru memahami persepsi peserta didik terhadap
kemampuan mereka. ● Peserta didik bisa
memahami kemampuan dan kekurangan serta mendorong mereka untuk
mengevaluasi perkembangan diri dalam belajar |
● Kurang akurat karena faktor subjektivitas. ● Peserta didik yang kurang memiliki rasa percaya diri,
kesulitan dalam mengungkapkan gagasannya ● Tidak selalu
mencerminkan kemampuan akademik yang sebenarnya. |
Formulir angket |
● Bisa digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah
besar. ● Mudah dianalisis secara kuantitatif. ● Dapat digunakan untuk berbagai tujuan asesmen. ● objektif dan terstruktur |
● Tidak semua peserta didik memahami pertanyaan dengan
baik. ● Jawaban bisa kurang valid jika peserta didik tidak mengisi
dengan serius. ● Proses pembuatan angket membutuhkan waktu yang lama |
Pedoman wawancara |
● Bisa menggali
informasi lebih dalam. ● Memungkinkan klarifikasi langsung terhadap jawaban. |
● Membutuhkan keterampilan pewawancara agar efektif. ● Membutuhkan waktu lebih lama dibanding asesmen tertulis. ● Bisa dipengaruhi oleh subjektivitas pewawancara. ● Kesulitan dalam
menganalisis data |
Lembar Analisis Studi Kasus |
● Mendorong keterampilan analisis dan pemecahan
masalah. ● Memungkinkan keterampilan berpikir kritis dan pengambilan
keputusan. |
● Membutuhkan waktu untuk menganalisis dengan baik. ● Bagi peserta didik yang kurang terbiasa dengan studi
kasus, hal ini akan terkesan sulit ● Membutuhkan bimbingan agar analisis lebih terarah. |
Lembar Penilaian Teman Sejawat |
● Meningkatkan kerja sama dan tanggung jawab antar peserta
didik. ● Mengembangkan kemampuan evaluasi diri |
● Bisa dipengaruhi oleh pendapat yang tidak objektif ● Tidak semua peserta didik bisa menilai secara
objektif. ● Menimbulkan konflik kelompok ● Kesulitan dalam menilai individu dalam kelompok |
Baca juga : -