Muak Sekolah? Memahami Tujuan Sekolah Agar Lebih Semangat

Saya akan menceritakan sedikit kisah saya semasa sekolah. Hal ini mungkin juga dirasakan oleh banyak anak. Rasa muak, bosan, tertekan, dan malas. Ini membuat motivasi dan prestasi belajar menurun. Saya terus mencari tau apa tujuan sekolah, sehingga saya bisa menjalani hari-hari lebih semangat. Menurut orang dewasa yang sudah banyak ilmu, ini terdengar sepele. Alasan sekolah demi kebaikan masa depan tidak cukup membuat diri anak puas. Nah, berikut cara memahami tujuan sekolah agar anak lebih semangat.

KISAH SEKOLAH

Fungsi dan tujuan sekolah

Pengalaman yang membuat saya kehilangan motivasi untuk bersekolah adalah kebosanan, tekanan tugas yang melebihi batas wajar, perundungan oleh teman, dan guru yang tidak peduli keadaan saya. Saya termasuk anak yang berprestasi, tetapi saya sempat berada dalam posisi malas bersekolah ketika kelas 11 SMA.

Saya bertanya pada diri saya sendiri “Apa yang membuat saya malas sekolah? Saya cukup pintar, mengerjakan tugas tepat waktu, dan tidak pernah gagal dalam ujian. Saya tahu tekanan sekolah ini begitu luar biasa. 

Guru juga selalu mengawasi penurunan nilai saya dan memebri peringatan. Padahal, saya selalu berusaha semaksimal mungkin dan tidak pernah absen untuk pelajaran tambahan di luar sekolah hingga lelah. Saya menyebut kondisi ini adalah keletihan mental (burnout).

Kemudian, saya mulai mencari jalan untuk bertahan sampai akhir. Saya sudah tidak terlalu menekan diri menjadi sempurna. Sedikit bersantai dan tidak mempermasalahkan nilai turun yang tidak terlalu signifikan. Saya mulai tidak ambil pusing dengan sindiran guru tentang nilai dan tidak memikirkan peringkat saya di kelas. 

Saya mulai bergabung dengan teman-teman yang seru dan baik untuk bernyanyi setiap istirahat sekolah dan melakukan karaoke di sore hari sepulang sekolah. Keadaan mental saya mulai membaik dan saya mampu bertahan dan lulus dengan nilai yang baik.

Oleh karena itu, kesehatan mental peserta didik sangat perlu diperhatikan selama ia telah melakukan yang terbaik.

TUJUAN SEKOLAH (BELAJAR)

1. SIKAP (ATTITUDE)


Saya akan memulai dengan pertanyaan "Apakah kamu percaya eksistensi Tuhan? Apa opini kamu tentang politik saat ini? Apa isian roti kesukaanmu?". Pertanyaan tersebut tidak saling berhubungan, tetapi kita sama-sama meberikan pendapat disana.

Berpendapat tentang suka atau tidak suka terhadap suatu hal adalah bagian dari hidup. Sikap ini berdampak terhadap jalan atau keputusan yang kita ambil. Termasuk sikap kita dalam menerima isu terbaru, politik, seks, pergaulan, sikap pada orang tua, orang baru, dan teman sebaya. Seorang anak akan mengenal bahwa ada juga mainan yang bukan miliknya. Tentu kita memerlukan suatu ruang sehat agar perkembangan sikap ini dapat terbentuk dengan baik.

Sikap (attitude) adalah dasar dari sebuah tindakan. Tetapi, tidak semua sikap menjadi sebuah tindakan. Hal ini terjadi karena sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu afektif (perasaan/ emosional), kognitif (persepsi/ keyakinan/ pengetahuan), dan perilaku (tindakan dalam cara tertentu).

Anak yang taku dengan ular akan menjerit dan takut saat melihat ular (komponen afektif). Hal ini membuat dia selalu menghindari ular (komponen perilaku). Dia percaya bahwa ular berbahaya dan mengigit (komponen kognitif).


2. KECERDASAN INTERPERSONAL


Cara seseorang dapat menjalin hubungan baru dengan orang lain, memberi respon yang sesuai, empati, komunikasi, dan memahami perasaan orang lain dari bahasa tubuhnya, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan mengatasi rasa bosan adalah bentuk kecerdasan interpersonal. Termasuk kemampuan memotivasi diri untuk semangat bersekolah dan mengatasi kebosanan.

Itulah tujuan dan fungsi sekolah. Kita dapat memaknai suatu hal secara mendalam akan membuatnya terasa lebih bermakna. Jangan pernah muak untuk belajar! karena belajar adalah jalan untuk mengambil keputusan yang tepat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel