Larutan Kunyit sebagai Indikator pH | Kolaborasi Seni & Sains
Percayalah eksperimen anak berikut
sangat seru untuk dilakukan bersama. Bagaimana ekspresi mereka saat kertas
kuning kunyit berubah menjadi merah saat terkena air sabun dan kembali menjadi
kuning saat terkena air jeruk nipis? Yap, mereka terkejut dan terkesan.
Eksperimen yang tidak pernah terpikirkan dapat dilakukan hanya dengan benda
yang ada di dapur. Kunyit dapat digunakan sebagai indikator pH yang alami,
dimana ia akan bereaksi saat terkena larutan asam atau basa.
EKSPERIMEN
LARUTAN KUNYIT, KOLABORASI SENI DAN SAINS
Kunyit (Curcuma Domestica Val)
adalah salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan bagian rimpangnya, baik
untuk pewarna ataupun obat alami. Zat kurkumin yang terkandung di dalamnya
dapat memberikan perubahan warna yang jelas dan cepat, sehingga ia dapat
digunakan sebagai indikator pH alami.
Larutan kunyit akan berwarna merah
saat dicampurkan dengan larutan basa dan berwarna kuning muda saat dicampurkan
dengan larutan asam. Contoh larutan basa adalah air sabun dan larutan asam adalah
air jeruk nipis.
CARA
MELAKUKAN EKSPERIMEN
Alat dan bahan yang perlu disiapkan
sederhana saja, yaitu: kunyit bubuk yang telah dilarutkan dengan air (larutan
kental), air jeruk nipis, larutan deterjen, kertas gambar, dan kuas. Kita dapat
mewarna kertas gambar dengan larutan kunyit yang kemudia dijemur hingga kering.
Kemudian, kita dapat mengusapkan air deterjen dengan kuas membentuk pola gambar
yang diinginkan. Jika hendak menghapus pola gambar, maka kita dapat menyapukan
air jeruk nipis dan kertas akan kembali kuning.
Indikator pH alami yang dapat
digunakan lainnya adalah bunga sepatu, kol ungu, kulit manggis, dan bunga
telang. Berikut video eksperimen kunyit sebagai pH indikator.