6 Rute Simpel Penyaluran Listrik dari Pembangkit sampai Rumah
Listrik telah dengan mudah
kita nikmati. Mulai dari perkotaan sampai pelosok desa sudah terjamah oleh
listrik. Pernahkah terbersit di benakmu “bagaimana rute penyaluran listrik
ini dari pembangkit sampai ke rumah?”. Kita akan merangkum penjelasan
terkait penyaluran listrik (electrical grid) ini.
ALIRAN LISTRIK DARI PEMBANGKIT SAMPAI KE RUMAH
Kita tahu bahwa arus yang
kita gunakan di rumah adalah arus DC dan penjelasan terkait hal tersebut telah
dijelaskan pada artikel sebelumnya. Kita telah ketahui perbedaan penyaluran
listrik dan penggunaan listrik.
Secara singkatnya, rute
perjalan listrik ini adalah pembangkit listrik, trafo step-up, sutet, trafo
step-down, rumah.
Baca sebelumnya : Tahukah Kamu Arus di Rumah Itu DC Bukan AC?
Sekarang, kita akan
membahas penyaluran listrik dari pembangkit listrik sampai ke konsumen, baik
konsumen tingkat tinggi, menengah, dan rendah. Perhatikan gambar 1.1.
Gambar 1.1. 6 Rute Penyaluran Listrik dari Pembangkit sampai Rumah
-klik gambar untuk melihat lebih baik-
PEMBANGKIT LISTRIK (GENERATION PLANTS)
Pabrik pembangkit listrik
memiliki banyak variasi, seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dan
lainnya.
Pembangkit listrik
menghasilkan listrik dengan tegangan sebesar 6 – 24 kV. Tegangan yang kecil
tetapi bukan berarti arusnya juga kecil. Kita akan fokus pada daya yang
dihasilkan. Daya yang dihasilkan tentu besar karena P = V.I. Arus pada
pembangkit (generator) ini adalah DC.
GARDU INDUK TEGANGAN EKSTRA TINGGI (TRAFO STEP-UP)
Setelah itu, arus ini
harus ditransmisikan (disalurkan) dengan jarak yang cukup jauh. Kita perlu
menaikkan tegangan dan memperkecil arusnya menggunakan trasformator (trafo)
step-up, dimana arus sudah berubah AC dan arus yang kecil meminimalisir ukuran
kabel transmisi.
Tegangan dirubah menjadi
150 - 500 kV. Tempat trafo ini kita sebut sebagai gardu induk tegangan ekstra
tinggi. Hal ini untuk mengurangi kerugian daya (energi) akibat perjalanan
aliran listrik yang akan ditransmisikan (disalurkan).
SALURAN UDARA TENGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)
Aliran listrik secara aman
disalurkan pada jalur atau jaringan transmisi sejauh beratus-ratus kilometer
melalui sutet.
Masih dalam transmisi
sutet, konsumen tingkat tinggi sudah dapat terhubung, seperti industri
pengolahan biji besi, minyak, batu bara, dimana mereka memiliki sistem
pengaturan listrik independen untuk menaikturunkan tegangan.
GARDU INDUK (TRAFO STEP-DOWN)
Selanjutnya, kita akan
temui konsumen tingkat menengah. Ia memerlukan tegangan lebih kecil, sehingga
jalur transmisi harus dilewatkan trafo step-down pada gardu induk untuk
mengubah tegangannya menjadi 20 kV (menengah). Pelanggan tersebut adalah
pabrik, gedung besar, atau keperluan bisnis lainnya.
GARDU DISTRIBUSI (TRAFO STEP-DOWN)
Konsumen terakhir adalah konsumen
tingkat rendah, seperti perumahan warga dan ruko. Pelanggan ini memerlukan
penurunan tegangan lagi sampai 0,4 kV atau 400 V melalui trafo step-down yang
berada pada gardu distribusi.
RUMAH
Dari trafo step-down
(gardu distribusi) ke tiang-tiang listik, arus yang disalurkan masih dalam AC.
Kemudian, arus ini diubah menjadi DC saat di rumah dengan menggunakan converter
(rectifier) dan siap kita gunakan. Jika DC hendak diubah ke AC, maka digunakan
inverter (transistor).
NB : Standar tegangan
terendah yang digunakan pada perumahan warga tiap negara memiliki perbedaan.
Baca juga :
KESIMPULAN
Rute penyaluran listrik
terangkum sebagai berikut, pembangkit listrik (generation plants), trafo
step-up, sutet (transmission), trafo step-down, rumah. Itulah penjelasan
terkait penyaluran listrik (electrical grid) dari pembangkit sampai ke
rumah.