Hukum Hooke (Gaya Pegas) ǀ Penurunan Persamaan (Rumus), Seri-Parelel, Perbedaannya dengan Osilasi Pegas, Usaha, & Energi Pegas
Wednesday, August 5, 2020
Gaya pegas adalah
gaya pemulih akibat tarikan atau tekanan yang dilakukan gaya eksternal pada
pegas. Apakah itu gaya pemulih, gaya eksternal, hukum hooke, k pegas yang
disusun seri dan paralel, energi pegas, usaha pegas, perbedaan gaya pegas dan
osilasi pegas? Mari, kita bahas bersama secara detail.
Sebuah pegas dengan tingkat
kekakuan k ditarik atau ditekan sehingga bergeser dari posisi setimbangnya atau
menyimpang sebesar x. Tarikan atau tekanan dapat dilakukan pada pegas horisontal
atau vertikal. Tarikan atau tekanan yang dilakukan tangan ini berperan sebagai
gaya eksternal.
Baca sebelumnya : Usaha yang Dilakukan Pegas ǀ Gaya Pegas (Hooke), Usaha Pegas, Usaha Gaya Eksternal, Persamaan, dan Grafik
Akibatnya, gaya pemulih
muncul pada struktur pegas. Gaya ini memiliki arah yang selalu berlawanan
dengan arah gaya eksternal. Berdasarkan pemaparan di atas, kita dapat menyebut
gaya pegas sebagai gaya pemulih (pegas).
Disini, pegas seolah-olah ingin
kembali ke posisi setimbangnya dan tidak ingin terusik oleh gaya eksternal. Kita
juga dapat memunculkan sebuah gaya eksternal yang terukur, yaitu dengan
memanfaatkan gaya berat (gravitasi) oleh beban yang digantung pada sebuah pegas
vertikal.
HUKUM HOOKE
Gambar 1.1. Persamaan (Rumus) Gaya Pegas (Hukum Hooke) dan Usaha (Perubahan Energi) Pegas -klik gambar untuk melihat lebih baik- |
Pada sebuah percobaan pegas, kita
menemukan hubungan antara gaya pegas dan perubahan simpangan pegas akibat
tarikan atau tekanan adalah berbanding lurus. Tanda sebanding dapat hilang dan
berubah menjadi sama dengan, jika kita menambahkan sebuah konstanta k. k
adalah konstanta pegas atau konstanta kekakuan.
Tanda negatif hanya sebuah
keterangan yang menandakan bahwa gaya pegas F berlawanan dengan gaya eksternal
yang menyebabkan pegas menyimpang sebesar x. Dalam perhitungan, kita tidak
perlu merepotkan tanda ini.
Semakin besar nilai k, maka
semakin besar nilai F (gaya pemulih pegas) karena benda semakin kaku. Nilai
k berbanding terbalik dengan x. Jadi, benda yang sangat elastis akan memiliki
nilai k yang kecil dibanding benda yang tidak terlalu elastis.
Dari gambar 1.1, kita dapat mengetahui
salah satu pernyataan hukum hooke adalah besarnya gaya F sebanding dengan
pertambahan panjang x. Pernyataan lain hukum Hooke juga dipaparkan pada subbab
tegangan dan regangan (elastisitas benda padat).
Gaya F memang berbanding lurus
dengan x, tetapi hal ini memiliki jangka waktu. Pada nilai x tertentu, benda
akan kehilangan elastisitasnya karena mencapai batas lenturnya. Jika kita memaksakan
untuk menambah terus nilai F, maka benda tersebut akan rusak, patah, atau
putus.
Benda akan sesuai dengan hukum
hooke hanya sampai pada titik kritisnya. Setelah di atas titik kritis, hukum
hooke F=kx tidak lagi berlaku.
PERBEDAAN GAYA PEGAS DAN OSILASI PEGAS
Anggap saja gaya pegas adalah
pegas yang sedang diregangkan atau ditarik dengan gaya eksternal Feks dan
muncul gaya pemulih F pada struktur pegas. Pegas diam dan tenang pada kondisi
ini, dimana perubahan x nya tetap.
Osilasi pegas disini berarti pegas
berada dalam kedaan bergerak bolak-balik. Otomatis, nilai x pada pegas
berubah-ubah. Gaya pemulih F pada nilai x yang berbeda, tentu akan berbeda.
Jadi, gaya pemulih pegas pada pegas yang berosilasi akan berubah-ubah nilainya.
PEGAS YANG DISUSUN SERI DAN PARALEL
Pada beberapa kasus, pegas dapat
disusun seri ataupun parallel dengan tujuan tertentu. Kita dapat menghitung
nilai k total untuk pegas yang disusun ini dengan nilai k yang ekuivalen
dengannya. Anggap saja, kita akan menyederhanakan pegas ini menjadi satu,
sehingga kita perlu nilai k total.
Gambar 1.2. Persamaan (Rumus) Pegas Seri dan Pegas Paralel dan Asal Persamaan (Rumus)-nya -klik gambar untuk melihat lebih baik- |
ENERGI PADA PEGAS YANG DITARIK ATAU DITEKAN
Apakah pegas memiliki energi saat
ia teregang atau tertekan? Tentu, energi yang dikandung pegas ini adalah energi
potensial pegas, baik saat pegas horisontal ataupun vertikal. Kita akan
pisahkan konsep energi potensial pegas ini dengan konsep energi potensial
gravitasi (mgh).
Lantas, bagaimana dengan energi
kinetik pegas? Kita akan mudah mengidentifikasi energi kinetik pegas saat pegas
berosilasi. Jadi, kita tidak akan membahas energi kinetik pegas pada pegas yang
sedang diam ini.
Ingat! energi
kinetik adalah energi yang dimiliki sistem karena kelajuannya.
Persamaan (rumus) energi potensial
pegas sedikit berbeda dengan persamaan energi potensial gravitasi (mgh).
Perhatikan persamaan x pada gambar 1.1. Sehingga, usaha W yang dilakukan pegas
= perubahan energi potensialnya.
Baca selanjutnya : Osilasi (Getaran) ǀ Penurunan Persamaan Gelombang Sinusoidal, Merubah Getaran menjadi Grafik Sinus & Lingkaran
KESIMPULAN
Hukum hooke menegaskan
bahwa gaya pemulih pegas F berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya x.
Persamaan diturunkan dengan merubah tanda sebanding dengan sama dengan tetapi
diberi besaran k sebagai gantinya. Saat pegas divariasi dengan susunan seri
atau paralel, kita dapat menggantinya dengan satu pegas yang memiliki nilai k
yang ekuivalen. Usaha yang dilakukan pegas pada kondisi ini = perubahan energi
potensialnya. Sebagai catatan, F pada pegas yang berosilasi jelas berbeda
dengan pegas yang stabil.