Hukum Archimedes ǀ Bunyi, Penurunan Persamaan Gaya Apung, dan Analisis Gambar
Sunday, July 5, 2020
Fluida tertentu
akan memberikan gaya perlawanan terhadap benda yang jatuh kepadanya. Gaya ini
kita sebut dengan gaya apung. Berikut penjelasan terkait gaya apung, prinsip Archimedes,
analisis, dan penurunan persamaan (rumus)-nya.
PENGERTIAN
Gaya apung (bouyant force)
adalah gaya angkat (ke atas) oleh fluida terhadap benda yang jatuh tenggelam
kepadanya. Jenis fluida yang dimaksud adalah fluida cair, seperti air, minyak,
dsb.
Gaya
apung ke atas untuk kubus kayu atau kubus besi akan sama besar selama bentuk
dan ukuran keduanya sama. Bagaimana bisa? Besar gaya apung itu bergantung pada berat fluida yang ia
pindahkan, bukan jenis benda yang tercelup.
Kubus
akan menggeser fluida sebesar volume dirinya selama dia tenggelam. Entah, ia
terbuat dari besi, kayu, es, atau emas. Perbedaannya hanyalah, apakah ia nanti
bergerak ke atas menjadi terapung, diam dan melayang, atau bergerak turun
tenggelam.
Saat kedua
kubus ini dilempar dan tenggelam seluruhnya, mereka telah memindahkan fluida
sebesar volume (badan) mereka. Fluida
yang dipindahkan tentu memiliki berat, dan bukankah berat adalah gaya? Inilah
yang disebut gaya apung.
Misal,
gaya apung fluida untuk kubus es dan kubus besi sama, yaitu 20 N. Hal ini
terjadi karena keduanya memindahkan berat fluida sebesar 20 N. Bayangkan saja,
sebuah fluida (air) berbentuk kubus yang berhasil mereka geser dan tempati.
Berat
kubus es kurang dari 20 N dan berat kubus besi lebih dari 20 N. Es akan
bergerak naik dan terapung, sedangkan besi akan bergerak turun dan tenggelam.
Perbedaan
ini yang menyebabkan benda tenggelam dan terapung. Kita akan membahas benda
tenggelam, melayang, dan terapung nanti.
PRINSIP ARCHIMEDES
Bunyi pernyataan prinsip Archimedes adalah besar gaya apung (gaya angkat) akan sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan benda tersebut.
Ingat!
bayangkan saja air berbentuk kubus.
ANALISIS PERSAMAAN
Perhatikan
gambar 1.1.b, sebuah kubus bervolume melayang stabil di dalam air. Ia melayang
disana dan tidak bergerak dipercepat ke bawah atau ke atas. Gaya yang bekerja pada
kubus adalah gaya berat-nya sendiri dan gaya apung fluida.
Kesepakatan! Titik acuan (0,0) adalah benda, ke bawahnya adalah y negatif, ke atasnya adalah y positif.
TAHAP 1
Kita
tahu bahwa fluida menekan seluruh bagian kubus dari berbagai sisi. Kita akan
fokus pada komponen x dan y saja. Fluida menekan dengan gaya tertentu dari atas
kubus dan bawah kubus.
Gaya fluida
dari bawah tentu lebih besar dari gaya fluida dari atas. Kita akan mencari
resultan gaya fluida pada benda ini dulu.
Tekanan
pada pemukaan 1 kubus adalah P1 dan tekanan pada permukaan 2 kubus adalah P2.
Gaya fluida pada permukaan 1 adalah F1=P1A, gaya fluida
pada permukaan 2 adalah F2=P2A. Resultan gaya fluida pada
benda tentu akan dimenangkan F2 dengan arah ke atas. Perhatikan gambar 1.1.a
TAHAP 2
Lanjut,
kita dapat menghitung lagi gaya bersih
(gaya netto) atau resultan gaya dari gaya
apung tadi dan gaya berat kubus.
Benda melayang dan mengapung akan memiliki resultan gaya nol, sedangkan benda
teggelam tidak nol.
Ingat!
Ini bekerja layaknya resultan vektor biasa tetapi dengan pendekatan yang lebih
kompleks.
Kita
akan membahas benda melayang, terapung, dan tenggelam setelah ini. Itulah
penjelasan terkait gaya apung, prinsip Archimedes, dan penurunan persamaan
(rumus) gaya apung.