Cara Kerja Pesawat Terbang ǀ Gaya Angkat, Tekanan Atas-Bawah Sayap, Aliran Fluida, & Faktor yang Mempengaruhi Gaya Angkat
Thursday, July 23, 2020
Kenapa pesawat bisa terbang? Hal
ini terjadi karena terdapat gaya angkat pada sayap pesawat. Kita akan membahas
gaya angkat (lift), tarikan (drag), kecepatan aliran fluida (airstream
velocity), dan tekanan (pressure) pada sayap pesawat. Gaya angkat sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, tipe sayap dan airfoil (penampang melintang)-nya.
Pada dasarnya, semua benda yang
bergerak melalui fluida selalu mengalami gaya angkat. Besarnya bergantung pada
tekstur permukaan benda, bentuk benda saat melewati fluida, dan gerak rotasi
benda. Dan kali ini, kita akan spesifikan pada gaya angkat pesawat.
ALASAN PESAWAT DAPAT TERBANG
Gambar 1.1. Partikel Aliran Fluida yang Melintasi Sayap Pesawat, dimana Bagian Bawah Lebih Lamban Alirannya daripada Bagian Atas yang Mengakibatkan Pesawat Naik. -klik gambar untuk melihat lebih baik- |
Konsep penting yang kita dapat
pada persamaan Bernoulli adalah “semakin cepat aliran fluida maka tekanannya
akan semakin kecil, semakin lamban aliran fluida maka tekanan akan semakin
besar”
Jika tekanan aliran fluida di
bawah sayap pesawat lebih besar dibandingkan aliran fluida di atas sayap, maka
pesawat akan bergerak naik. Begitupula sebaliknya, pesawat akan turun saat
tekanan bawah sayap lebih kecil dibandingkan tekanan atas pesawat.
POSISI SAYAP SAAT NAIK-TURUN
Gambar 1.2. Aliran Fluida pada Airfoil (Penampang Melintang) Pesawat dengan Berbagai Posisi -klik gambar untuk melihat lebih baik- |
Aliran fluida (gas) bergerak
melintasi sayap pesawat seperti pada gambar 1.2. dengan kecepatan v1. Saat
aliran ini mengenai sayap pesawat, aliran dibelokkan ke bawah sayap pesawat
dengan kecepatan v2.
Lengkungan pada sayap pesawat
mengakibatkan aliran fluida di bagian atas sayap lebih cepat dibanding bagian
bawah sayap. Saat sayap dibuat agak mendongak alias sudut-nya terhadap bidang
horisontal diperbesar. Aliran laminar pada fluida akan berubah menjadi turbulen
sehingga mengurangi gaya angkat.
Gaya F adalah gaya yang dikerjakan
aliran terhadap sayap. Gaya ini dapat diuraikan terhadap komponen vertikal dan
horisontal. Komponen vertikalnya adalah gaya angkat (lift), sedangkan
komponen horisontalnya adalah tarikan (drag) ke belakang.
Berikut faktor yang mempengaruhi
gaya angkat pesawat adalah lebar sayap, lengkungan sayap, laju pesawat, dan
sudut yang dibentuk antara sayap dan bidang horisontal.
TIPE SAYAP PESAWAT DAN AIRFOIL PESAWAT
Lebar sayap pada faktor di atas
berhubungan dengan tipe sayap pesawat. Perhatikan sayap pesawat terbang yang
mengangkut banyak penumpang dengan sayap pesawat jet tempur.
Selain itu, kelengkungan sayap
(airfoil) sayap. Ada pesawat yang airfoil (penampang melintang) sayap-nya lebih
tipis atau lebih tebal. Hal ini disesuaikan kebutuhan. Apakah pesawat perlu
kelajuan tinggi, kuat membawa banyak penumpang, atau terbang tinggi.
Baca selanjutnya :
KESIMPULAN
Aliran fluida antara bawah dan
atas sayap mempengaruhi gaya F (gaya angkat dan tarikan). Jika kelajuan aliran
fluida bawah sayap lebih lamban dibandingkan aliran atas sayap, maka pesawat
angkat terangkat (naik). Begitupula sebaliknya. Gaya angkat juga dipengaruhi
oleh banyak faktor, diantaranya tipe sayap dan airfoil-nya.