Aliran Laminar (Tunak), Aliran Turbulen, Kriteria Aliran Ideal ǀ Dinamika Fluida
Thursday, July 9, 2020
Dinamika
fluida mengajarkan kepada kita tentang fluida yang berdinamika, mengalir, atau
bergerak. Fluida yang mengalir ini memiliki dua jenis aliran, yaitu laminar
(tunak) dan turbulen. Fluida ini juga perlu dikondisikan layaknya gas yang
ideal agar dapat dianalisis dengan mudah. Tentu, gas yang benar-benar ideal ini
tidak ada.
JENIS ALIRAN FLUIDA
ALIRAN LAMINAR (TUNAK)
Pernahkah
kalian melihat lintasan pelari di pinggir lapangan. Partikel fluida yang mengalir juga memiliki lintasan. Ia
tidak bergerak secara zigzag atau melompat kesana-kemari. Kita dapat melihatnya
pada aliran sungai, aliran asap, atau aliran air pada selang.
Aliran partikel fluida yang mengikuti lintasan
halus ini-lah yang disebut dengan aliran laminar. Contoh aliran laminar pada zat cair dan gas dapat dilihat
pada gambar 1.1.
Misal,
kita menghanyutkan sebuah kapal kertas di sungai. Dia akan bererak hanyut pada lintasan
tertentu. Partikel fluida atau air sungai-nya juga bergerak sesuai lintasan.
Hal ini tidak hanya terjadi pada fluida cair, melainkan terjadi pula pada
fluida gas.
Perhatikan
gambar 1.1., sebuah aliran air bergerak dari selang besar menuju selang yang
lebih kecil. Aliran air yang sebelumnya mendapat ruang yang cukup lenggap harus
melewati selang yang sempit. Hal ini memicu kecepatan aliran air di selang
sempit meningkat.
Bayangkan,
orang-orang yang berbaris dan bergerak dari ruang yang lenggang lalu harus
melewati ruang yang sempit. Mereka harus tetap bergerak tidak boleh berhenti.
Tentu, orang-orang yang sudah mencapai ruang sempit akan bergerak lebih cepat
agar yang di belakang bisa terus bergerak.
Pada
aliran laminar, partikel fluida pasti memilih suatu lintasan untuk mengalir. Garis
lintasan yang dilewati partikel ini disebut dengan garis alir.
ALIRAN TURBULEN
Aliran
laminar yang terganggu akan menyebabkan aliran menjadi tak menentu dan berubah
menjadi pusaran-pusaran. Aliran inilah
yang disebut dengan aliran turbulen. Aliran jenis ini-lah yang membuat pesawat
mengalami guncangan sewaktu berada di udara.
Perhatikan
gambar 1.2., mula-mula asap rokok keluar dengan aliran laminar. Gas tampak
mengalir mulus dengan lintasan menentu. Setelahnya, asap mulai
menggumpal-gumpal akibat kelajuannya di atas kritis atau terganggu oleh angin.
Gambar 1.2. Aliran Laminar, Aliran Transisi, dan Aliran Turbulen (Turbulensi) pada Fluida (Asap) -klik gambar untuk melihat lebih baik- |
Udara di
langit juga mengalir secara laminar. Udara mengalir dari segala penjuru dan
seringkali bertemu dalam arah yang berbeda sehingga turbulen muncul. Terkadang,
ia juga menabrak bangunan-bangunan tinggi, awan, dan sebagainya. Hal ini juga menyebabkan
aliran turbulen (berpusar).
ASUMSI ALIRAN IDEAL
Aliran
fluida yang kita analisis tentu harus memiliki kriteria ideal. Hal ini
dikondisikan karena aliran yang tidak ideal tentu membutuhkan analisis yang
lebih rumit lagi. Jadi, kita mengkondisikan suatu aliran tertentu yang mudah
untuk digambarkan.
Berikut
kriteria aliran ideal :
- Aliran fluida linier dan tidak dapat diputar. Misal, kita meletakkan roda dengan ban berbentuk dayung dalam
aliran fluida tersebut. Aliran fluida tersebut tidak akan membentuk pusaran atau
tidak memiliki momentum sudut pada tiap partikel-nya.
- Aliran fluida tidak dapat dimampatkan atau
dikompresi. Saat kita merubah ukuran selang
dari besar ke kecil, aliran air akan berubah kelajuannya. Ia tidak sedang dimampatkan
layaknya spons yang dapat ditekan (dimampatkan) menjadi kecil.
- Alirannya harus laminar (tunak). Kita tidak menganalisis aliran fluida yang memiliki kelajuan
tidak stabil, seperti aliran turbulen.
Pada aliran laminar, semua partikel fluida bergerak dengan kelajuan konstan.
- Fluida yang mengalir tidak boleh kental. Fluida yang kental ibarat jalanan dengan permukaan yang
kasar. Partikel yang bergerak di dalamnya akan memiliki gesekan yang besar
sehingga timbul energi internal (panas). Sedangkan, gesekan akan diabaikan
untuk fluida tidak kental.
KESIMPULAN
Dinamika
fluida adalah fluida yang mengalir atau bergerak, seperti asap, aliran air, angin,
dan lain sebagainya. Kelajuan aliran dapat stabil dan tidak stabil, contohnya
laminar (tunak) dan turbulen. Hal ini berdasarkan analisis dari aliran yang
ideal dengan beberapa kriteria yang diasumsikan atau dikondisikan.