Koefisien Restitusi ǀ Lebih dari Satu, Tak Hingga, Satu, Antara Nol sampai Satu, & Nol
Friday, May 1, 2020
Apa kegunaan koefisien restitusi disertakan dalam soal? Apa ada koefisien restitusi lebih dari satu? Berikut penjelasan terkait pengertian koefisien restitusi, koefisien restitusi lebih dari satu, tak hingga, satu, atau antara nol dan satu.
Koefisien restitusi (coefficient of restitution) atau disingkat CoR adalah perbandingan (rasio) kecepatan dua benda sebelum dan sesudah tumbukan dalam satu dimensi yang sama. Gerak benda yang dimisalkan seperti partikel ini harus linier sebelum dan sesudah tumbukan.
Koefisien restitusi (coefficient of restitution) atau disingkat CoR adalah perbandingan (rasio) kecepatan dua benda sebelum dan sesudah tumbukan dalam satu dimensi yang sama. Gerak benda yang dimisalkan seperti partikel ini harus linier sebelum dan sesudah tumbukan.
Setelah
tumbukan, tidak ada benda yang bergerak membentuk sudut dari lintasan sebelum
tumbukan. Tumbukan antara dua benda yang menyerempet sehingga menghasilkan
gerak yang membentuk sudut akan kita bahas selanjutnya.
Persamaan
koefisien restitusi yang telah kita ketahui sebenarnya diturunkan dari hukum
kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik. Saat melakukan perhitungan
untuk membandingkan kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan, kita akan menemukan
nilai yang berbeda-beda. Nilai ini akan beregerak mulai dari nol ke satu atau
bisa jadi lebih dari satu.
KOEFISIEN RESTITUSI NOL
Koefisien
restitusi bernilai 0 ( e = 0 ) karena perhitungan persamaan bagian pembilang bernilai
0. Jika angka 0 dibagi bilangan real maka akan bernilai 0. Angka nol pada pembilang
terjadi karena kecepatan benda satu dan dua adalah sama sehingga ketika
dikurangi hasilnya 0. Energi kinetik setelah tumbukan berkurang cukup besar
atau bahkan nol. Gerak yang dimunculkan adalah tumbukan tidak lenting sempurna
(perfectly inelastic collisions).
Hilangnya
energi kinetik karena tumbukan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
sebagian energi keluar dalam sistem dalam bentuk energi internal atau energi
suara. Kita biasanya mendengar suara tumbukan benda atau merasakan hangat benda
yang saling bergesekan.
Momentum
sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama besar. Kita dapat analogikan
momentum seperti energi total. Energi tetap akan konstan walau dirubah sebagai
energi kinetik, suara, atau internal. Momentum juga dikonfersikan sebagai gaya
yang bisa jadi efeknya tidak dapat dilihat mata.
Contoh
tumbukan tidak lenting sempurna adalah mobil yang ditabrak oleh truk. Biasanya
mobil akan terseret jauh bersama dengan truk setelah tumbukan atau kecelakaan (car crash).
KOEFISIEN RESTITUSI ANTARA NOL DAN SATU
Koefisien
restitusi bernilai antara nol dan satu ( 0 < e < 1 ) karena perhitungan
persamaan bagian pembilang lebih kecil dibandingkan perhitungan persamaan
bagian penyebut. Ketika pembilang dan penyebut dibagi, hasilnya adalah pecahan.
Hal ini
terjadi karena selisih kecepatan benda sebelum tumbukan lebih besar
dibandingkan sesudah tumbukan. Gerak yang dimunculkan adalah tumbukan lenting
sebagian (inelastic collisions).
Semakin
koefisien restitusi mendekati nol maka semakin besar energi kinetik yang hilang
setelah tumbukan. Begitupula sebaliknya, semakin koefisien restitusi mendekati
satu maka energi kinetik yang hilang semakin sedikit. Walau energi kinetiknya
tidak kekal tetapi momentum-nya kekal.
Contoh
tumbukan lenting sebagian adalah bola billiard saling bertumbukan. Dalam
beberapa buku contoh bola billiard dimasukkan sebagai contoh lenting sempurna
dengan keterangan tambahan e=1. Hal ini hanya memudahkan untuk membayangkan
tumbukan itu sendiri.
Sejatinya,
tumbukan dengan kontak fisik, energi kinetiknya tidak kekal. Kita dapat
mendengar suara benda tersebut bertumbukan, bukan? Berarti terdapat sebagian
energi yang keluar dan diubah menjadi energi suara.
KOEFISIEN RESTITUSI SATU
Koefisien
restitusi bernilai satu ( e = 1 ) karena perhitungan persamaan bagian pembilang
bernilai sama dengan bagian penyebut. Hal ini terjadi karena selisih kecepatan
benda sebelum tumbukan lebih besar dibandingkan sesudah tumbukan. Gerak yang
dimunculkan adalah lenting sempurna (elastic
collisions).
Energi
kinetik sebelum dan sesudah tumbukan bernilai sama (kekal). Selain itu, momentum
sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama besar.
Contoh
tumbukan lenting sempurna adalah dua proton saling betumbukan. Proton yang
bernilai positif akan saling tolak-menolak sedangkan energi kinetiknya
dipastikan kekal karena tidak ada kontak fisik yang mengakibatkan energi keluar
sistem menjadi energi internal atau energi suara.
KOEFISIEN RESTITUSI LEBIH DARI SATU
Koefisien
restitusi bernilai lebih dari satu ( e > 1 ) karena perhitungan persamaan
bagian pembilang bernilai lebih besar daripada bagian penyebut. Hal ini terjadi
karena selisih kecepatan benda setelah tumbukan lebih besar dibandingkan
sesudah tumbukan. Gerak yang dimunculkan adalah tumbukan sangat lenting (super
elastic collisions).
Benda
yang bertumbukan adalah benda yang dimuati bahan peledak yang sensitif terhadap
benturan. Kita dapat menyimpulkan hanya ada satu benda yang meledak atau
keduanya. Hal ini mengakibatkan energi kinetik sesudah tumbukan bernilai lebih
besar dibanding sebelum tumbukan.
Contoh
tumbukan sangat lenting adalah dua bom yang sebelumnya bergerak kemudian saling
bertumbukan lalu meledak.
KOEFISIEN RESTITUSI TAK HINGGA
Koefisien
restitusi bernilai tak hingga ( e ∞ ) karena perhitungan persamaan bagian penyebut
bernilai nol. Hal ini terjadi karena kecepatan kedua benda awalnya adalah nol. Sehingga
ketika dihitung hasilnya adalah tak hingga. Benda hanya dibuat saling
bergesekan antar permukaannnya.
Benda
jelas dimuati bahan peledak. Kita dapat menyimpulkan hanya ada satu benda yang
meledak atau keduanya.
Contohnya
adalah dua bom yang disandingkan kemudian meledak.
NB : Belum
menemukan sumber tentang momentum e > 1 atau e ∞. Nama tumbukan untuk e ∞. Penurunan
persamaan koefisien restitusi dapat dilihat pada pembahasan lenting sempurna.
Baca juga :
Baca juga :
- Tumbukan Lenting Sempurna Lengkap ǀ Pengertian, Penurunan Persamaan Koefisien Restitusi, & Syarat Berlaku pada Lenting Sempurna
- Tumbukan Lenting Sebagian Lengkap ǀ Pengertian, Contoh, Persamaan, & Koefisien Restitusi
- Tumbukan Tidak Lenting Sempurna Lengkap ǀ Kenapa Kedua Benda Saling Menempel & Bergerak Bersama?
- Tumbukan Dua Dimensi Membentuk Sudut ǀ Lenting Sempurna, Sebagian, & Tidak Sempurna
Setiap kasus tumbukan selalu disertai keterangan koefisien restitusi. Nilainya bisa antara nol sampai satu, satu, lebih dari satu, atau tak hingga. Hal ini akan memperjelas maksud dari soal atau kejadian. Karena pada dasarnya fenomena yang sesuai itu sulit untuk dikondisikan.