Impuls Gerak Horisontal & Vertikal ǀ Macam-macam Contoh Kasus, Analisis Momentum, Gaya, dan Impuls Benda
Sunday, April 26, 2020
Semakin sebentar waktu sentuh yang diberikan maka gaya yang dihasilkan akan semakin besar. Apa maksudnya? Apakah bola lebih laju? Tidak, Kita akan bahas ini pada analisis kondisi 1 dan 2 di bawah.
Ingat! gaya
yang diberikan ini bersifat diskontinu atau tidak berlanjut. Berbeda halnya
dengan gaya yang kita bahas sebelumnya. Gaya diskontinu tidak mengiringi
partikel sepanjang perubahan posisinya. Sepanjang patikel bergerak, kita tidak
mengenal lagi bentuk gaya. Kita hanya mengenal momentum benda.
Baca sebelumnya : Impuls ǀ Pengertian, Contoh Kasus, Analisis Kasus, Penurunan Persamaan & Diagram Impuls (Gaya-Waktu)
IMPULS PADA GERAK HORISONTAL
KONDISI 1
Kaki
diayun untuk menendang sebuah bola bermassa. Saat kaki diayun, ia memiliki
kecepatan, begitupula massa (kaki). Kecepatan ini mengakibatkan kaki memiliki
momentum. Sesaat setelah itu, kaki menumbuk (menyentuh) bola.
Akibat tumbukan
kaki ke bola muncul-lah gaya. Gaya dikerjakan oleh kaki pada bola. Gaya ini
disebut gaya impulsif (impulsive force).
Besar gaya dapat maksimal jika waktu tumbukan (sentuhan) kaki ke bola
diperkecil atau dipercepat. Semakin kecil (cepat) sentuhannya maka semakin
besar gaya yang dikerjakan kaki pada bola.
Ayunan
kaki bukan ditahan agar mendapatkan waktu yang sangat singkat atau sempit. Lantas,
apa yang terjadi saat waktu tumbukan (sentuhan) ini agak lebih lama (besar)?
Besar impuls
(perubahan momentum) akan sama besarnya, baik dengan sentuhan cepat atau agak
lama. Hal ini terjadi karena waktu yang dikalikan juga menjadi kebalikannya.
Gaya besar maka waktu kecil, gaya kecil maka waktu besar.
Tetapi efek
dari gaya besar dan kecil memiliki perbedaan. Saat waktu tumbuk dipersingkat,
perubahan momentumnya akan semakin cepat. Efeknya besar gaya menjadi berbeda. Hal ini akan
kita bahas pada kondisi dua.
KONDISI 2
Sekarang,
kita balik dengan menghentikan bola. Bola bergerak dengan kecepatan tertentu.
Kita memaksa bola berhenti dengan menangkapnya. Kita hendak merubah momentumnya
menjadi nol.
Jika
kita menahan dengan tubuh kaku maka gayanya akan luar biasa besar. Kita terlalu
terburu-buru membuatnya berhenti dimana kita menghentikan dia dengan waktu sesingkat
mungkin. Efeknya kita bisa cedera.
Berbeda
halnya jika kita menangkap bola dengan tidak terburu-buru untuk merubah
momentumnya. Kita dapat menangkap bola dengan mejatuhkan tubuh ke belakang atau
sedikit mengayun ke belakang. Hal ini bertujuan mengulur waktu tumbuk (sentuh) sehingga
gayanya menjadi kecil. Dan kita tidak akan sampai cedera.
Impuls
(perubahan komentum) sama saja, dimana momentum besar menjadi momentum nol.
Hanya saja selang waktunya berbeda. Kondisi pertama lebih cepat, kondisi kedua
lebih lambat.
KONDISI 3
Jika
kita ganti kipper dengan kentang dan bola dengan sedotan maka kita akan
mendapatkan variasi yang sama. Sedotan dapat menembus kentang, jika perubahan
momentum sedotan lebih cepat. Kita dapat mempersingkat waktu tumbukan sedotan
dan kentang. Sehingga kentang dapat cedera atau berlubang atau berubah bentuk.
KONDISI 4
Saat
bola ditendang, bola sedikit berubah bentuk pada awalnya. Hal ini terjadi saat
seseorang ditendang. Sakitnya akan bergatung seberapa cepat gaya sentuhan kaki.
Semakin cepat semakin sakit. Sakit ini berasal dari gaya yang besar tadi dan
berdampak pada perubahan bentuk objek.
Benda atau
objek yang menahan gaya impulsif dapat merasakan efeknya. Semakin besar gaya
maka akan semakin besar sakitnya. Jika benda yang ditumbuk keras dan tidak
dapat berubah bentuk sekecil apapun maka gaya reaksi akan muncul sama besar.
Dan kembali ke pemberi gaya impulsif.
KONDISI 5
Orang
yang ditendang tentu akan merasakan sakit. Bukan orang yang menendang. Tetapi
terkadang juga dapat merasakan sakit jika benda yang ditendang kerapatannya
tinggi dibanding si penendang. Hal ini terjadi karena benda yang ditendang
sulit untuk berubah bentuk sehingga gaya reaksi muncul.
Jumlahnya
gaya reaksi bisa jadi sama besar (benda ditendang tidak bergerak) atau kurang
dari (benda ditendang sedikit bergerak). Saat benda sedikit bergerak, momentum
berubah tetapi tidak maksimal karena muncul sebagian gaya reaksi.
IMPULS PADA GERAK VERTIKAL
Sebelumnya,
kita membahas gaya sentuh. Bagaimana dengan gaya medan seperti gaya gravitasi?
Bumi melakukan gaya pada benda bermassa di sekitarnya dengan radius kurang dari
jari-jari bumi (g = konstan pada radius ini). Gaya gravitasi menyebabkan benda
bermassa mengalami perubahan kecepatan (mengalami percepatan) menuju pusat
bumi.
Setiap
benda bermassa akan mengalami percepatan ini. Tak terkecuali sebuah telur yang
berada di ketinggian tertentu.
KONDISI 1
Telur
ditahan di ketinggian tertentu di atas permukaan lantai. Telur dilepaskan dan
seketika jatuh menumbuk lantai. Kita tahu telur akan pecah sesaat setelah
menumbuk lantai. Hal ini terjadi karena momentum telur yang besar dipaksa nol
dengan waktu singkat.
Gaya
yang dikerjakan telur pada lantai begitu besar. Pada tahap pertama saja, gaya
ini sudah tidak mampu mengubah bentuk lantai (kerapatan bahan tinggi) sehingga
timbul gaya reaksi sama besar yang arahnya berlawanan dengan gaya impulsif
telur. Telur yang kerapatnnya rendah menjadi berubah bentuk alias pecah.
KONDISI 2
Sebuah
telur ditahan dari ketinggian yang sama dengan kondisi pertama. Saat telur
dijatuhkan, telur ditangkap oleh tangan dengan sedikit mengayun ke bawah.
Perlakuan ini membuat telur tidak pecah atau berubah bentuk.
Ayunan
tangan ke bawah membuat waktu tumbuk (sentuh) lebih lama sehingga gaya yang
dikerjakan telur pada tangan mengecil. Kulit tangan yang lentur menjadi sedikit
berubah bentuk karena gaya impulsif telur. Hal ini mengakibatkan gaya reaksi
kembali ke telur kecil sekali. Akibatnya telur tidak pecah.
Impuls
(perubahan momentum) telur pada kondisi pertama dan kedua adalah sama besar
tetapi waktu perubahan momentumnya berbeda. Kondisi pertama waktu perbuahan
momentumnya lebih singkat dari kondisi kedua.
Impuls gerak horisontal atau vertikal akan berakibat pada gaya yang besar atau kecil. Hal ini bergantung pada selang waktu sentuh yang diberikan. Berbagai macam contoh kasus telah kita bahas beserta analisis momentum, gaya, dan impulsnya.
Baca selanjutnya :
- Analisis Fisika Bantalan Udara (Airbag) & Sabuk Pengaman (Seatbelt) ǀ Momentum, Impuls, & Tekanan
- Tumbukan Lenting Sempurna Lengkap ǀ Pengertian, Penurunan Persamaan Koefisien Restitusi, & Syarat Berlaku padaLenting Sempurna
- Kenapa Energi Kinetik Berubah Tetapi Momentum Kekal? Hubungan Momentum & Energi Kinetik, Boneka & Bola Pantul Lenting Sebagian
Impuls gerak horisontal atau vertikal akan berakibat pada gaya yang besar atau kecil. Hal ini bergantung pada selang waktu sentuh yang diberikan. Berbagai macam contoh kasus telah kita bahas beserta analisis momentum, gaya, dan impulsnya.