Gaya Normal ǀ Pengertian, Penurunan Persamaan, Contoh, & Efek Mangkok Penghisap
Friday, February 7, 2020
Seseorang
meletakkan sebuah buku di atas meja. Buku tersebut diam tidak bergeser. Kita
tahu bahwa gaya berat terjadi pada pusat massa buku. Gaya tersebut menekan meja
yang berada di bawahnya. Berdasarkan hukum Newton tentang aksi-reaksi. Meja
memberikan gaya reaksi untuk mengimbangi gaya berat buku. Gaya ini disebut gaya normal. Berikut pengertian, penurunan persamaan, contoh kasus sederhana, dan contoh kasus efek mangkok isap (kompleks).
Gaya normal mengimbangi gaya berat buku sehingga buku tetap diam dan tidak amblas ke
bawah . Gaya normal
adalah gaya reaksi dari benda yang diletakkan pada permukaan tertentu yang
arahnya selalu tegak lurus bidang permukaan. Tidak selamanya besar gaya
normal sama dengan gaya berat.
Baca sebelumnya : Hukum Newton 3 ǀ Bunyi Hukum, Persamaan Gaya Aksi-Reaksi, & Contoh Kasus
GAYA NORMAL DI ATAS PERMUKAAN BIDANG DATAR
Gaya
normal pada benda merupakan gaya yang berada pada komponen y (sumbu y). Tetapi,
pada kasus gaya gesek, gaya normal digunakan untuk komponen x karena besarnya
sebanding. Persamaan tentang gaya gesek akan dibahas pada sub bab selanjutnya.
Kita
ketahui bahwa gaya aksi-reaksi terjadi pada dua benda yang berbeda yaitu, gaya
yang diberikan lantai dan gaya berat buku. Gaya tersebut berlawanan arah dan
berada pada titik tangkap yang berbeda.
Kita
dapat menganalisis persamaan gaya normal dengan hukum Newton 3 atau hukum
Newton 2. Jika hukum Newton 3 maka n
= -m.g.
Tanda negatif hanya sebuah simbol yang menandakan arah gaya keduanya
berlawanan. Sah rasanya jika kita cukup menulis n = m.g dengan keterangan “arahnya kedua gaya berlawanan” karena kita
hanya ingin mengetahui besarnya.
Berikut
analisis persamaan gaya normal berdasarkan hukum Newton 2:
GAYA NORMAL DI ATAS PERMUKAAN BIDANG DATAR DENGAN GAYA EKSTERNAL (HORISONTAL)
Sebelumnya,
buku hanya diletakkan tanpa ada gaya eksternal berupa tarikan atau dorongan.
Bagaimana jika gaya tersebut diberikan sehingga gaya pada komponen y bertambah?
Hal ini tentu hanya terjadi pada gaya eksternal yang membentuk sudut terhadap
garis sumbu. Kita perlu menguraikan gaya tersebut dan memperoleh gaya eksternal
untuk komponen y.
Berikut
analisis persamaan gaya normal di atas permukaan bidang datar dengan gaya
eksternal yang membentuk sudut :
GAYA NORMAL DI ATAS PERMUKAAN BIDANG DATAR DENGAN GAYA EKSTERNAL (VERTIKAL)
Sebelumnya,
kita membahas untuk gerakan secara horisontal. Hal ini akan berbeda saat benda
tersebut dipercepat pada sebuah sistem yang vertikal. Percepatan yang dimaksud
disini adalah benar-benar percepatan bukan percepatan gravitasi. Tentu percepatan
gravitasi juga terlibat, tetapi mari kita simak.
Sebuah
lift bergerak naik dengan membawa seorang penumpang bermassa di dalamnya. Lift
tersebut bergerak naik dengan gaya yang menyebabkan percepatan ke atas. Berikut
analisis persamaan gaya normal benda bermassa dalam lift ke atas atau ke bawah
:
Gambar 1.3. Gaya Netto Benda yang Berada di dalam Lift Naik-Turun -klik gambar untuk melihat lebih baik- |
Saat
lift naik, anak mengalami percepatan ke atas, tentu terdapat percepatan
gravitasi. Percepatan a pada benda
bergerak hanya akan ada satu. Massa yang mengalami percepatan dimaksud dalam
persamaan adalah massa anak. Anak bergerak bersamaan dengan lift sehingga
percepatan anak akan sama dengan percepatan lift.
GAYA NORMAL DI ATAS PERMUKAAN BIDANG MIRING
Gaya
normal tidak selalu sama dengan m.g, semua bergantung terhadap
analisis gaya. Apakah terdapat tambahan gaya pada komponen y atau tidak? Sumbu
x pada gaya normal akan kita buat mengikuti permukaan bidang dan sumbu y tegak
lurus terhadapnya.
Berikut
analisis persamaan gaya normal pada bidang miring
:
GAYA NORMAL DAN TEKANAN ATMOSFER UDARA
Sebuah
balok bermassa diam di atas permukaan bidang datar. Gaya normalnya akan berlawanan
arah sama besar dengan gaya beratnya. Bagaimana dengan tekanan atmosfer di
sekitarnya, tepatnya partikel udara yang berada di atas balok? Bukankah tekanan
udara turut menekan balok dari atas yang jelas aranya berlawanan dengan gaya
normal.
Hal ini
tidak akan terjadi jika permukaan bidang datar tidak benar-benar licin.
Partikel udara akan merembes masuk ke dalam sela-sela balok dan lantai.
Sehingga tekanan atmosfer akan muncul dari bagian bawah balok yang arahnya ke
atas dan seimbang dengan tekanan atmosfer bagian atas balok yang arahnya ke
bawah. Bagaimana jika permukaan bidang licin?
Saat
permukaan bidang datar licin, pemukaan bawah balok juga licin, dan sedikit
lembab maka partikel udara tidak dapat merembes ke sela-sela. Hal ini
mengakibatkan “efek mangkok isap” dimana benda melekat sangat kuat di atas
pemukaan karena hanya ada tekanan atmosfer dari atas. Contoh pada kehidupan
nyata adalah boneka yang digantung di kaca dengan pengisap, alat sedot WC, dan
anak panah isap mainan.
- Baca juga :
- Cara Menurunkan Persamaan Gaya Tegang Tali & Percepatan Katrol ǀ Pesawat Atwood
- Gaya Tegang Tali pada Benda Digantung ǀ Pengertian, Analisis Persamaan, & Diagram Gaya
- 5 Soal & Pembahasan Katrol-Tali Dinamika Partikel pada Lantai ǀ Penurunan Persamaan & Analisisnya
- Gaya Gesek Statik & Kinetik ǀ Pengertian, Persamaan, Contoh & Catatan (PERBAIKAN)
KESIMPULAN
Gaya normal muncul sebagai gaya reaksi yang diberikan benda. Besar gaya normal akan sama besar dengan gaya rekasi yang dibeirkan. Contohnya gaya normal = gaya berat, sedangkan contoh efek mangkok isap adalah penerapan yang lebih kompleks lagi.