Vektor ǀ Cara Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Beserta Contohnya
Sunday, December 15, 2019
Penjumlahan dan pengurangan vektor memiliki beberapa cara, diantaranya cara segitiga (dua vektor, ujung ketemu pangkal), cara jajaran genjang (dua vektor, pangkal ketemu pangkal), dan terakhir cara poligon (dua vektor lebih, ujung ketemu pangkal). Sebenarnya, hal ini sama saja jika kita telah memahami sifat vektor. Berikut pembahasan terkait penjumlahan dan pengurangan vektor beserta contohnya.
BEBERAPA SIFAT VEKTOR
Dalam
pemaparan ini, vektor dituliskan dalam bentuk huruf tebal. Contoh A berarti yang dimaksud adalah
vektor A. Vektor dapat ditulis dalam bentuk huruf tebal, tanda mutlak, atau tanda
panah di atas huruf.
Tanda panah di atas huruf digunakan agar lebih mudah dalam menulis vektor menggunakan tangan seperti pada papan atau kertas karena sulit menulis huruf tebal.
Tanda panah di atas huruf digunakan agar lebih mudah dalam menulis vektor menggunakan tangan seperti pada papan atau kertas karena sulit menulis huruf tebal.
KESAMAAN VEKTOR
Vektor
dikatakan sama jika memiliki besar (nilai) dan arah yang sama. Artinya, A=B jika dan hanya jika A=B dan A
dan
B arahnya sama sepanjang garis
sejajar walau memiliki titik awal yang berbeda. Sebagai contoh adalah semua
vektor pada gambar 1.2. masing-masing memiliki titik awal berbeda tetapi nilai
dan arahnya sama.
PENJUMLAHAN VEKTOR
Menjumlahkan
vektor dan menjumlahkan bukan vektor akan berbeda caranya. Contoh kasus ini
adalah cara menjumlahkan A + B (vektor karena tebal) akan berbeda
dengan menjumlahkan A + B (bukan vektor). Kasus pertama harus dipecahkan dengan
cara metode grafis (digambar). sedangkan kasus kedua hanya
perlu dijumlahkan seperti hitungan normal atau aljabar biasa.
1. CARA SEGITIGA (UJUNG PANAH BERTEMU PANGKAL)
Gambar 1.3.a. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga - klik gambar untuk melihat lebih baik - |
Cara
menjumlah A dan B (A + B) dapat
dilihat pada gambar 1.3a. Caranya sebagai berikut.
- Gambar
A pada
kertas dengan skala panjang yang sesuai.
- Kemudian
gambar B dengan
skala yang sesuai dimulai dari ujung panah milik A.
- Jadi ujung panah A bertemu dengan pangkal B.
Hal
ini sama halnya seperti anda berada pada pangkal A kemudian
berjalan sampai ke ujung panah B. Dan
untuk mencari resultan atau jumlah dari kedua A dan B dengan
metode grafis adalah dengan menggambar garis vektor yang ditarik dari pangkal A sampai ke
ujung panah B.
Gambar 1.3.b. Cara Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga dengan Membuat Vektor Lain yang Sama Besar dan Sama Arah - klik gambar untuk melihat lebih baik - |
Apakah
A + B = B + A?. Kita dapat
merubah polanya penjumlahan A + B menjadi B + A, dengan
membuat metode grafis juga. Caranya sederhana yaitu, dengan memindahkan garis
vektor pada posisi yang berbeda seperti pada gambar 1.4. Hasil resultan
(jumlah) nya akan sama dengan A + B. Oleh
karena itu, A + B = B + A.
2. CARA
JAJARAN GENJANG (PANGKAL BERTEMU PANGKAL)
Gambar 1.4. Cara Penjumlahan Vektor dengan Cara Jajaran Genjang
- klik gambar untuk melihat lebih baik -
|
- Gambar
A pada
kertas dengan skala panjang yang sesuai.
- Kemudian
gambar B dengan
skala yang sesuai dimulai dari pangkal milik A.
- Jadi
pangkal A bertemu
dengan pangkal B.
- Buat garis proyeksi A dan garis proyeksi B hingga membentuk jajaran genjang.
- Tarik garis resultan dari pangkal vektor ke sudut garis proyeksi.
Dalam
penjumlahan vektor terdapat aturan yang berlaku yaitu, dua vektor atau lebih
dapat dijumlahkan jika memiliki satuan dan jenis besaran yang sama. Contohnya
adalah vektor kecepatan ke arah barat dan vektor kecepatan ke arah utara.
Vektor kecepatan tidak dapat dijumlah dengan vektor perpindahan karena keduanya
berbeda.
3. CARA
POLIGON (UJUNG PANAH BERTEMU PANGKAL)
Gambar 1.5. Cara Penjumlahan Vektor dengan Cara Poligon, dimana Vektor Lebih dari Dua
- klik gambar untuk melihat lebih baik -
|
Jika
vektor yang dijumlahkan lebih dari dua maka kita menggunakan cara poligon. Bagaimana
dengan resultan vektor yang seperti poligon? Caranya adalah vektor digambarkan
dengan cara segitiga yaitu, ujung bertemu pangkal (lihat gambar 1.6). Mula-mula
gambar A, kemudian
B, C, dan D. Lalu, Tarik
garis resultan dari pangkal A ke ujung panah D. Cara ini
dapat disebut sebagai konstruksi geometris.
CARA PENGURANGAN (SELISIH) VEKTOR
Negatif
vektor adalah vektor yang memiliki arah yang berlawanan. Jika A digambarkan
ke arah kanan maka –A digambarkan ke arah kiri.
Syaratnya adalah besar keduanya adalah sama.
1. CARA SEGITIGA (UJUNG PANAH BERTEMU PANGKAL)
Cara
pengurangan A dan B (A + (-B) atau A - B) dapat
dilihat pada gambar 1.7. Caranya sebagai berikut.
- Gambar
A pada
kertas dengan skala panjang yang sesuai.
- Kemudian
gambar B dengan
skala yang sesuai dimulai dari ujung panah milik A.
- Pastikan
ujung panah A bertemu dengan pangkal B.
- Gambar
B sama
besar tetapi dengan arah yang berlawanan dan tandai sebagai –B
2. CARA
JAJARAN GENJANG (PANGKAL BERTEMU PANGKAL)
Gambar 1.7. Cara Pengurangan Vektor dengan Cara Jajaran Genjang
- klik gambar untuk melihat lebih baik -
|
- Gambar
A pada
kertas dengan skala panjang yang sesuai.
- Kemudian
gambar B dengan
skala yang sesuai dimulai dari pangkal milik A.
- Pastikan
pangkal A bertemu
dengan pangkal B dan membentuk sudut α.
- Gambar B sama besar tetapi dengan arah yang berlawanan dan tandai sebagai -B
- Buat garis proyeksi A dan garis proyeksi -B hingga membentuk jajaran genjang.
- Tarik garis resultan dari pangkal vektor ke sudut garis proyeksi.
PEMBUKTIAN PERSAMAAN RESULTAN VEKTOR
Gambar 1.8.a. Asal atau Penurunan Persamaan (Rumus) Penjumlahan Vektor - klik gambar untuk melihat lebih baik - |
|
Dalam menggunakan
persamaan resultan vektor berikut, anda harus memasukkan nilai vektor dengan
nilai positif. Pembuktian penurunan persamaan berikut, kita tidak melibatkan
nilai –B tetapi hanya B sekalipun B pada gambar 2.1 telah dibalik. Sehingga saat
menggunakan persamaan berikut, kita memasukkan nilai vektor sebagai vektor yang
positif.
Metode ini memiliki kekurangan yaitu akurasinya yang rendah sehingga kita bisa menggunakan metode proyeksi atau penguraian vektor yang dapat melibatkan nilai negatif karena arah vektor tersebut.
Cara penjumlahan dan pengurangan vektor memiliki beragam cara, seperti cara segitiga (dua vektor, pangkal ketemu ujung), cara jajaran genjang (dua vektor, pangal ketemu pangkal), atau cara poligon (dua vektor lebih, ujung ketemu ujung). Contoh dalam fisika dapat berupa mencari perpidahan sebuah benda, dimana lintasan rumit diabaikan.
Metode ini memiliki kekurangan yaitu akurasinya yang rendah sehingga kita bisa menggunakan metode proyeksi atau penguraian vektor yang dapat melibatkan nilai negatif karena arah vektor tersebut.