Apakah Itu Fisika, Cabang Ilmu Fisika, dan Sejarah Ilmu Fisika?
Tuesday, December 10, 2019
Pernahkah kita terpikir tentang apa itu fisika? Apa kegunaan fisika pada kehidupan? Apa cabang ilmu fisika itu? Bagaimana urutan sejarah fisika mulai dari mekanika klasik? Apa perbedaan fisika klasik dan fisika modern? Berikut beberapa penjelasan terkait pertanyaan tersebut.
Fisika (physics) adalah ilmu yang paling fundamental (mendasar, penting, pokok), mempelajari prinsip-prinsip dasar alam semesta yang menaungi ilmu sains lainnya, seperti astronomi, geografi, biologi, kimia. Tetapi, kimia, biologi, dan geografi juga mengklaim bahwa ilmu mereka adalah ilmu yang paling fundamental. Lantas, siapakah yang benar?
CABANG ILMU FISIKA
Ilmu fisika dibagi menjadi enam bidang (cabang) utama :
- Mekanika klasik, yang berkaitan dengan gerakan benda –benda besar relatif terhadap ukuran atom, dan bergerak pada kelajuan yang jauh lebih lambat dari kelajuan cahaya.
- Relativitas, yaitu teori yang menjelaskan benda-benda yang bergerak pada kelajuan berapapun, termasuk kelajuan yang mendekati kelajuan cahaya.
- Termodinamika, yang mempelajari panas, usaha, suhu, dan perilaku statistik dari sistem-sistem yang mengandung banyak partikel.
- Elektromagnetisme, yaitu yang berkaitan dengan listrik, magnetism, dan medan elektromagnetik.
- Optika, yaitu ilmu tentang perilaku cahaya dan interaksinya dengan berbagai bahan.
- Mekanika kuantum, sekumpulan teori yang menghubungkan sifat materi pada tingkat submikroskopis hingga pengamatan-pengamatan makroskopis.
FISIKA
KLASIK & FISIKA MODERN
Mekanika klasik / Mekanika Newton/ Mekanika saja adalah tempat perkenalan prinsip-prinsip dasar dalam memahami gerak benda.
Ilmu fisika didasarkan pada percobaan dan pengukuran kuantitatif. Tujuan utama fisika adalah menemukan sejumlah hukum-hukum dasar yang mengatur fenomena alam yang kemudian digunakan untuk mengembangkan teori selanjutnya dan memprediksi hasil percobaannya. Dalam kasus ini, teori dan percobaan menggunakan jembatan bahasa matematika.
Tokoh fisika klasik adalah Isaac Newton dan tokoh fisika modern adalah Albert Einstein. Newton menemukan hukum tentang gerak pada abad ke 17. Hukum tersebut secara akurat menjelaskan gerak benda pada kelajuan normal, tetapi tidak berlaku pada benda yang bergerak dengan kelajuan menyamai kelajuan cahaya.
Berbeda dengan teori relativitas khusus yang dikembangkan Albert Einstein pada awal abad ke 19 (1900). Pada kelajuan rendahpun, teori relativitas memberikan hasil yang sama dengan hukum Newton. Oleh karena itu, teori khusus mengenai relativitas yang dikemukakan Einstein merupakan teori yang lebih umum digunakan untuk menjelaskan gerak.
Fisika klasik meliputi teori, konsep, hukum, dan percobaan dalam mekanika klasik, termodinamika, optika, dan elektromagnetisme sebelum abad ke-19 (1900). Perkembangan besar pada mekanika berlanjut pada abad ke-18, sedangkan bidang termodinamika, listrik, dan magnetisme belum berkembang sampai akhir abad ke-19.
Revolusi besar dalam fisika, yang dikenal dengan fisika modern, dimulai pada akhir abad ke-19. Fisika modern berkembang karena ditemukan berbagai fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh fiska klasik. Dua perkembangan yang paling penting dalam era modern ini adalah teori relativitas dan mekanika kuantum. Hal ini didukung dengan peralatan yang mulai memadai.
Sedangkan, perkembangan pada paruh akhir abad ke-20 adalah (1) eksplorasi planet tanpa awak dan sampainya manusia pertama di bulan, (2) mesin komputer yang memiliki kecepatan tinggi, (3) teknologi pencitraan yang dimanfaatkan untuk penelitian dan medis, serta (4) pesatnya perkembangan rekayasa genetika.
Baca juga :
Baca juga :